KONFIGURASI DASAR EIGRP DENGAN IPv4

Hasil gambar untuk cisco packet tracer logo

A. PENDAHULUAN

Pada suatu sistem jaringan komputer terdapat suatu protocol yang digunakan untuk mengatur alamat-alamat dari setiap komputer yang terkoneksi. Tujuannya adalah untuk mengatur komunikasi antara satu komputer dengan komputer lainnya. Ketersediaan bandwidth bergantung pada protocol pendukung diantaranya seperti routing protocol dimana fungsi routing protocol Routing Protokol diperlukan untuk menentukan informasi atau jalur untuk sebuah paket agar dapat sampai ke tujuan yang ditentukan. Kondisi jaringan yang kompleks membuat banyak kemungkinan jalur yang dilalui paket untuk mencapai tujuan dan membutuhkan waktu untuk mengumpulkan data rute paket. Pemilihan routing protocol yang tepat akan memperkuat manajemen lalu lintas data karena routing protocol tidak hanya didesain untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil, namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan dan mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Di artikel kali ini kita akan mempelajari tentang bagaimana cara konfigurasi EIGRP dengan menggunakan software Cisco Packet Tracer.

EIGRP (Enchanced Interior Gateway Routing Protokol) merupakan protocol yang hanya dimiliki oleh Cisco atau diistilahkan proprietary protocol pada Cisco, dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router Cisco. EIGRP menggunakan perhitungan bandwidth dan delay untuk menghitung nilai metrik yang sesuai dengan suatu rute. EIGRP adalah versi yang disempurnakan dari IGRP dikembangkan oleh Cisco, EIGRP adalah routing protocol yang termasuk proprietary Cisco, yang berarti hanya bisa dijalankan pada router Cisco. Kelebihan utama yang membedakan EIGRP dari protocol routing lainnya adalah EIGRP termasuk satu-satunya protocol yang menawarkan fitur backup router, dimana jika terjadi perubahan pada network, EIGRP tidak harus melakukan kalkulasi ulang untuk menentukan rute terbaik karena bisa langsung menggunakan backup router.

Skenarionya adalah:
  • Perusahaan XYZ memiliki 3 kantor cabang. Pada kantor Cabang 1 memiliki 14 komputer yang terhubung menggunakan kabel serta terdapat 5 Laptop yang terhubung menggunakan media Wireless. Sedangkan pada kantor Cabang 2, memiliki 20 komputer yang terhubung menggunakan kabel. Dan kantor Cabang 3 memiliki 10 komputer.
  • Seluruh client mendapatkan IP menggunakan DHCP.
  • Konfigurasi IP Address dengan menggunakan subnetting pada perangkat Komputer dan Laptop yang terhubung. Tidak dianjurkan menggunakan /24.
  • Konfigurasi IP Address dengan menggunakan subnetting /30 terhadap interface yang terhubung secara langsung dari router ke router.

B. PERANCANGAN

Skema

Klik Untuk Memperbesar Gambar

Tabel IP Address

Device
Interface
IP Address
Subnet Mask
Default Gateway
Cabang_1
G0/0
192.168.10.100
255.255.255.128
N/A
S2/0
10.0.0.1
255.255.255.252
N/A
S3/0
30.0.0.2
255.255.255.252
N/A
Cabang_2
G0/0
192.168.20.100
255.255.255.128
N/A
S2/0
20.0.0.1
255.255.255.252
N/A
S3/0
10.0.0.2
255.255.255.252
N/A
Cabang_3
G0/0
192.168.30.100
255.255.255.128
N/A
S2/0
30.0.0.1
255.255.255.252
N/A
S3/0
20.0.0.2
255.255.255.252
N/A
CB1_PC1 – CB1_PC14
NIC
192.168.10.1 – 192.168.10.14 (DHCP)
255.255.255.128
192.168.10.100
CB1_LP1 – CB1_LP5
NIC
192.168.10.15 – 192.168.10.19
(DHCP)
255.255.255.128
192.168.10.100
CB2_PC1 – CB2_PC20
NIC
192.168.20.1 – 192.168.20.20
(DHCP)
255.255.255.128
192.168.20.100
CB3_PC1 – CB3_PC10
NIC
192.168.30.1 – 192.168.30.10
(DHCP)
255.255.255.128
192.168.30.100

C. KONFIGURASI

Router Cabang_1

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname CB1
CB1(config)#interface gigabitEthernet 0/0
CB1(config-if)#ip address 192.168.10.100 255.255.255.128
CB1(config-if)#no shutdown
CB1(config)#interface serial 2/0
CB1(config-if)#ip address 10.0.0.1 255.255.255.252
CB1(config-if)#no shutdown
CB1(config)#interface serial 3/0
CB1(config-if)#ip address 30.0.0.2 255.255.255.252
CB1(config-if)#no shutdown
CB1(config-if)#exit
CB1(config)#ip dhcp pool CB1
CB1(dhcp-config)#network 192.168.10.0 255.255.255.128
CB1(dhcp-config)#default-router 192.168.10.100
CB1(config-if)#exit
CB1(config)#router eigrp 1
CB1(config-router)#network 192.168.10.0 0.0.0.127
CB1(config-router)#network 10.0.0.0 0.0.0.3
CB1(config-router)#network 30.0.0.0 0.0.0.3
CB1(config-router)#passive-interface g0/0
CB1(config-router)#no auto-summary

Router Cabang_2

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname CB2
CB2(config)#interface gigabitEthernet 0/0
CB2(config-if)#ip address 192.168.20.100 255.255.255.128
CB2(config-if)#no shutdown
CB2(config)#interface serial 2/0
CB2(config-if)#ip address 20.0.0.1 255.255.255.252
CB2(config-if)#no shutdown
CB2(config)#interface serial 3/0
CB2(config-if)#ip address 10.0.0.2 255.255.255.252
CB2(config-if)#no shutdown
CB2(config-if)#exit
CB2(config)#ip dhcp pool CB2
CB2(dhcp-config)#network 192.168.20.0 255.255.255.128
CB2(dhcp-config)#default-router 192.168.20.100
CB2(config-if)#exit
CB2(config)#router eigrp 1
CB2(config-router)#network 192.168.20.0 0.0.0.127
CB2(config-router)#network 10.0.0.0 0.0.0.3
CB2(config-router)#network 20.0.0.0 0.0.0.3
CB2(config-router)#passive-interface g0/0
CB2(config-router)#no auto-summary

Router Cabang_3

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#hostname CB3
CB3(config)#interface gigabitEthernet 0/0
CB3(config-if)#ip address 192.168.30.100 255.255.255.128
CB3(config-if)#no shutdown
CB3(config)#interface serial 2/0
CB3(config-if)#ip address 30.0.0.1 255.255.255.252
CB3(config-if)#no shutdown
CB3(config)#interface serial 3/0
CB3(config-if)#ip address 20.0.0.2 255.255.255.252
CB3(config-if)#no shutdown
CB3(config-if)#exit
CB3(config)#ip dhcp pool CB3
CB3(dhcp-config)#network 192.168.30.0 255.255.255.128
CB3(dhcp-config)#default-router 192.168.30.100
CB3(config-if)#exit
CB3(config)#router eigrp 1
CB3(config-router)#network 192.168.30.0 0.0.0.127
CB3(config-router)#network 20.0.0.0 0.0.0.3
CB3(config-router)#network 30.0.0.0 0.0.0.3
CB3(config-router)#passive-interface g0/0
CB3(config-router)#no auto-summary

D. TESTING

Untuk proses testing kita akan mencoba untuk melakukan PING antar client. Sebagai contoh kita akan melakukan PING dari CB1_LP3 yang ada di kantor Cabang 1 menuju CB2_PC11 yang ada di kantor Cabang 2 dan CB3_PC5 yang ada di kantor Cabang 3.

Kondisi:
  • IP Address CB1_LP3: 192.168.10.17
  • IP Address CB2_PC11: 192.168.20.11
  • IP Address CB3_PC5: 192.168.30.5
Jika semua terkonfigurasi dengan benar, tidak peduli dari client mana dan akan ke mana, semua IP yang terdaftar akan berhasil di jangkau jika di PING.

Postingan populer dari blog ini

BUAT APLIKASI SEDERHANA DENGAN ECLIPSE

MENGENAL TENTANG WEB

ILLEGAL CONTENT